Pressure tank bisa menampung udara bertekanan water pressure tank atau air bertekanan water pressure tank/Hydropore tank. Yang dalam proses kerjanya yaitu apabila isi material dalam perssure tank baik air atau udara digunakan, maka tekanan di dalam sistem pipa dan pressure tank akan turun ketika digunakan, misalkan keran dibuka atau ada peralatan yang beroperasi.
Tekanan di dalam sistem turun terus selama masih digunakan, adanya cadangan tekanan dalam pressure tank, yang menyebabkan terus memberikan tekanan dalam sistem. Ketika tekanan kritis tercapai pada tekanan 2 bar maka pressure switch / sensor tekanan pada sistem akan bekerja ON dan pompa akan kembali bekerja, mengembalikan tekanan dalam sistem kembali ke semula, dan pressure switch akan mati OFF ketika tekanan sisteme teracapai misalkan pada tekanan 10 Bar, tekanan cadangan ini terus ditampung didalam pressure tank dan begitu seterusnya, dimana siklus operasi ini bekerja secara kontinyu.
Ada baiknya kita mengetahui baian-bagian yang terdapat pada pressure tank/air receiver hydropore tank/kompresor tank/tangki hydrant dan lain sebagainya.
Berikut bagian atau komponen yang terdapat pada pressure tank :
1. Drain Valve
Socket drain berada pada bagain bawah tangki, socket ini diengkapi sebuah blall valve, dan dinamakan drain valve. Drain valve berguna untuk mengeluarkan kotoran, atau air sisa pendinginan/kondensasi yang terbentuk didalam pressure tank. Selain itu untuk mengatur tekanan udara pada pressure tank.
2. Pressure Gauge
Pressure gauge /manometer merupakan alat monitoring tekanan dalam pressure tank. Tekanan ditunjukan dengan indikator jarum dan terdapat angka dan dua macam satuan yaitu psi dan bar.
3. Safety Valve
Safety valve sangat penting untuk jaminan kemanan pressire tank saat digunakan. Safety valve bekerja secara otomatis membuang tekanan udara apabila melebihi batas maksimal dan akan kembali menutup apabila tekanan pressure tank sudah dalam batas aman.
4. Man Hole
Adalah lubang yang dibuat pada badan tangki, biasanya menggunakan flange sepasang, ditutup sedemikian rupa agar dibuka kembali pada saat perawatan/maintenance/perbaikan tangki.
Ketika memakai Pressure Tank dalam sistem berdampak pada jeda antara pompa kondisi On/hidup dan Off/mati terjadi cukup lama. Semakin besar kapasitas tangki maka semakin lama waktu ON dan OFF kompresor. Dengan lamanya waktu ON/OFF pompa maka tekanan kejut tidak terlalu berdampak sehingga tekanan yang terjadi keseluruhan sistem lebih stabil. Sebaliknya apabila tidak memakai Pressure Tank, On/Off pompa akan terjadi sangat cepat sekali. Sehingga spike/fluktuasi tekanan air akan sangat terasa.
